Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.
Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah
1. Sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang
2. Pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.
3. Penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.
Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.
Namun saat ini terumbu karang terancam. Terumbu karang membutuhkan sinar matahari, serta suhu dan kualitas air yang sesuai. Perubahan salah satu kondisi air ini akan mengancam kesehatan terumbu karang dan merusaknya bila kondisi berubah drastis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang seperti pemutihan (bleaching) yang saat ini lebih dari tigaperempatnya berada dalam kondisi terancam di wilayah Indonesia yang merupakan habitat keragaman hayati yang luar biasa besarnya, sedemikian besarnya hingga terlihat dari angkasa.
Workshop yang dilaksanakan di Barrang Lompo bertempat di Marine Station Unhas pada tanggal 24-25 Mei 2012 terselenggara atas kerjasama Unhas dan Queenslad University, Australia. Diworkshop ini disosialisasikan metode baru dalam mengenali terumbu karang yang sehat dan turut bersama-sama berpartisipasi memantau terumbu karang dengan peralatan yang sangat mudah digunakan yang dimiliki oleh Coral Watch. Setelah data virtual dikumpulkan dari hasil observasi dilapangan, data tersebutkan di masukkkan pada program Excel. Dengan mengisi satu sheet data hasil pemantauan dapat memberikan hasil grafik dan tabel yang sangat mudah dipahami mulai dari jenis, warna dan sehat tidaknya ekosistem terumbu karang disekitar wilayah pantauan tersebut. Akhir dari kegiatan workshop ini akan dilanjutkan seminar tentang Coral Watch di Pascasarjana Lt.2 Unhas yang terbuka umum dan tanpa biaya.
0 komentar:
Posting Komentar