Semburan lumpur Lapindo yang belum berhenti tentu saja mengundang sejumlah kekhawatiran akan meluasnya genangan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bali, sejak 2010 sudah melakukan riset untuk memanfaatkan lumpur agar dampak sosial sebaran lumpur bisa dikurangi. Kepala UPT Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin (P3ST-KP) BPPT Bali I Gusti Agung Suradharmika mengatakan lumpur tersebut bisa dimanfaatkan untuk menjadi produk seperti batu bata, ubin, gerabah dan keramik. Saat ini penelitian tengah difokuskan pula pada pembuatan bata ringan tahan gempa.
Tidak berhenti pada produk produk tadi, lumpur bisa diolah pula dengan campuran abu organik, kapur dan pasir menjadi semen. Menurut peneliti UPT P3ST-KP BPPT Bali, Toto Nugroho meski lumpur panas yang menyembur tersebut mengandung gas sulfur dan nitrogen, namun jumlahnya masih di bawah ambang batas sehingga senyawa kimia dapat hilang dalam proses pembakaran saat produksi.
Sumber: KF-Mrg/13/Kompas/National Geographic
0 komentar:
Posting Komentar