Selasa, 17 Juli 2012

MENJENGUK ORANG SAKIT


Diantara bentuk persaudaraan yang ditekankan syari’at Islam, adalah mencintai saudara muslim kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri, “Tidak (sempurna) iman salah seorang diantara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”, demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

Nah, diantara bukti cinta itu adalah menyempatkan waktu mengunjungi saudara seiman yang kebetulan sedang mendapat ujian dari Allah Ta’ala berupa rasa sakit. Akan tetapi, perlu disadari, bahwa ujian ini, jika disikapi dengan kesabaran dan mengharap pahala dari-Nya, sungguh ia akan menjadi sebuah ladang pahala yang amat memadai. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  menandaskan, “Tidaklah seorang muslim ditimpa sesuatu yang menyakitkan, (hingga) cocokan duri dan yang lebih dari itu, melainkan karenanya Allah Ta’ala menghapuskan kesalahan-kesalahan-nya”, (HR. Bukhari dan Muslim).

Berikut ini, diantara adab-adab yang seharusnya diperhatikan tatkala mengunjungi saudara kita yang lagi sakit, juga hal-hal yang semestinya dilakukan oleh hamba yang menderita sakit tersebut.

Adab-Adab Untuk Orang Yang menjenguk:

1. Mencari waktu berkunjung yang tepat, tidak menyusahkan si sakit, membatasi waktu berkunjung (tidak memperpanjang duduk), serta berusaha semampunya menghibur dan membahagiakannya.

2. Mendekat kepada si sakit, menanyakan keadaan dan penyakit yang dirasakannya, seperti bertanya: “Bagaimana keadaanmu?”, sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, serta berkata dengan kata-kata yang lembut.

3. Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah Ta’ala, selamat dan disehatkan. Ibnu Abbas RA meriwayatkan, bahwa NabiShallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila menjenguk orang sakit, beliau mengucapkan: “Laa ba’sa thahuur insyaAllah”, “Tidak apa-apa, sehat (bersih) insya Allah”. (HR. Al-Bukhari). Juga berdo`a sebanyak tiga kali sebagaimana dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

4. Mengusap si sakit dengan tangan kanannya, seraya berdo`a:

أَذْهِبِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ ، اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِي ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ سِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ بُغَادِرُ سَقَمًا

“Hilangkanlah kesengsaraan (penyakitnya) wahai Tuhan bagi manusia, sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”. (Muttafaq’alaih).

5. Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah Ta’ala, dan jangan mengatakan “tidak akan cepat sembuh”, memberikan motivasi untuk sembuh, dan mengingatkan pula agar tidak putus asa kendati penyakitnya sudah kronis.

6. Membantu mentalkinkan kalimat Syahadat bila nampak ajalnya akan tiba, memejamkan kedua matanya dan mendo`akan-nya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda: “Talkinlah orang yang akan meninggal di antara kamu “La ilaha illallah”. (HR. Muslim).

Adab-Adab Untuk Orang Sakit:

1. Segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.

2. Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwasanya Allah Ta’ala tidak membutuhkan ketaatan darinya, hanya saja ketaatan itu kembali pada mashlahat hamba.

3. Memohon kehalalan atas kezhaliman yang pernah dilakukan, menunaikan hak-hak dan kewajibannya kepada orang lain serta menitipkan amanat kepada yang berhak menerimanya.

4. Memperbanyak zikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an dan beristighfar (minta ampun).

5. Mengharap pahala dari Allah dari musibah (penyakit) yang dideritanya, karena dengan demikian ia pasti diberi pahala

6. Berserah diri dan tawakkal kepada Allah Ta’ala serta yakin bahwa kesembuhan itu dari Allah, dengan tidak melupakan usaha-usaha syar`i untuk kesembuhannya, seperti berobat dan terapi syar’i lainnya.

(Sumber: Al-Qismu Al-Ilmi, penerbit Dar Al-Wathan, Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz ).


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger