Selasa, 07 Agustus 2012

KOMPETISI SOSIAL ENTREPRENEUR

Untuk mewujudkan jumlah wirausaha yang ideal di Indonesia, berbagai ajang lomba wirausaha mandiri digelar oleh berbagai instansi swasta dan pemerintah. Ini menandakan bangkitnya semangat berwirausaha menjadi tren masa kini.

Mandiri Bersama Mandiri (MBM) Chalengge adalah program kepedulian Bank Mandiri yang di kompetisikan di segmen social entrepreneur yang mendorong generasi muda untuk berwirausaha dan bertujuan membantu merealisasikan ide kewirausahaan sosial di kalangan anak muda untuk melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar atau membantu mempercepat proses kemandirian sosial dalam suatu kawasan sehingga berdaya guna bagi masyarakat sekitar.

Program ini tercetus karena Bank Mandiri melihat kenyataan bahwa jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada 2007 mencapai 10,5 juta jiwa.  Padahal untuk menjadi negara maju, minimal jumlah wirausaha 2 persen dari total jumlah penduduk. Karena itu Indonesia membutuhkan lebih dari 4 juta wirausahawan.

Social entrepreneurship efektif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena filosofinya adalah memecahkan masalah sosial dengan pendekatan kewirausahaan. Kita tahu kemiskinan bukan hanya masalah ekonomi semata, tetapi juga permasalahan sosial (kultur), akses ke kepemilikan ataupun informasi dan pengetahuan. Ditambah dengan kultur masyarakat Indonesia yang guyub, hal ini menjadi satu potensi tersendiri untuk menggiatkan kewirausahaan yang berbasis komunitas.

Sosial entrepreneur merupakan ide kreatif yang memecahkan masalah sosial dengan menggunakan pendekatan wirausaha/bisnis. Dari berbagai pengertian tersebut maka Sosial entrepreneur sesungguhnya adalah agen perubahan (change agent) yang mampu untuk :
  • Melaksanakan cita-cita mengubah dan memperbaiki nilai-nilai sosial
  • Menemu kenali berbagai peluang untuk melakukan perbaikan
  • Selalu melibatkan diri dalam proses inovasi, adaptasi, pembelajaran yang terus menerus
  • Bertindak tanpa menghiraukan berbagai hambatan atau keterbatasan yang dihadapinya
  • Memiliki akuntabilitas dalam mempertanggungjawabkan hasil yang dicapainya, kepada masyarakat.

Gambar di atas adalah sebuah ilustrasi yang menggambarkan bahwa Social Entrepreneurship tersusun atas dasar 3 aspek. Voluntary Sector bersifat suka rela. Public Sector menyangkut kepentingan publik bersama. Private Sector adalah unsur pribadi atau individual yang bersangkutan, bisa termasuk unsur kepentingan profit.

Untuk teman-teman sekalian yang berminat untuk mengikuti kompetisi ini silahkan klik disini. Pendaftaran dimulai dari tanggal 06 juli sampai 06 September 2012, semoga bermanfaat dan selamat berkompetisi.

Sumber :
bankmandiri.co.id
Santosa, Setyanto. 2007. ”Peran Social Entrepreneurship dalam Pembangunan”.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger